Jumat, 31 Maret 2017

SEMUA GARA-GARA AHOK

EMANG kamu aja yang ingin kepala daerah kita itu bisa meraih kursi Sumut-1, Kawan? Kita jugalah yaaww...!!!
.
Oleh karenanya, jangan t'rus gampang-gampang kali marah, ngancam-ngancam, atau menyebut orang lain sebagai Yudas Iskariot, bila orang lain itu menyampaikan kritik membangun buat kepala daerah kita itu.
.
Yang akan milih kepala daerah kita itu bukan hanya orang Buntu Parilahan, Hutabayu Raja, atau Lumpat ni Hirik, dll.; melainkan juga orang Tiganderket, Sosa, Si-borong2, dan sangat banyak lagi.
.
Ekspektasi (harapan, tuntutan) kita terhadap sosok Gubernur Sumut sudah 30 kali lipat lebih daripada ekspektasi kita terhadap hanya seorang sosok bupati/walikota kita masing2.
.
Belum lagi karena adanya faktor Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), Kang Emil (Ridwan Kamil), Kang Dedi (Dedi Mulyadi), Bu Tri Rismaharini, dll. yang telah mengubah standar seorang kepala daerah, apalagi tingkat provinsi. Semua (berubah) gara2 Ahok.
.
Jika seorang bakal calon tidak terbukti menjalankan pemerintahannya selama ini dengan bersih, transparan, dan profesional, bagaimana pula rakyat/penduduk Sumatera Utara akan memilihnya?
.
Jika selama ini birokrasi itu dibiarkan seperti "ikan yg busuk dari kepalanya" (baca: adanya pungutan-pungutan untuk suatu jabatan/kedudukan, rekrutmen tenaga honorer, dan semacamnya yang sering disebut masyarakat sebagai "isi pulsa" dan/atau "menge-charge"), bagaimana rakyat/penduduk Sumatera Utara akan memilihnya?
.
Jika soa-soal aset pemerintah daerah se-olah2 misterius (baca: tiba-tiba saja beberapa aset eks kantor-kantor pemerintahan sudah berada di tangan [dalam pengelolaan] pihak ketiga), di manakah yang disebut dengan pemerintahan yang transparan itu?
.
Jika sesama pejabat saja LUPA di mana teman dekatnya sendiri menjabat (baca: menjadi kepala SKPD/OPD apa) saking seringnya bongkar-pasang - bongkar lagi-pasang lagi - bongkar2 lagi-pasang2 lagi, bagaimana mungkin pejabat-pejabat itu bisa profesional atas tupoksinya karena sudah seperti "suster" (sus hu jai, ter hu jon; sus... ke sana, ter... ke sini).
.
Pernahkah ada niat pemerintah daerah kita itu belajar e-Government secara sungguh-sunguh kepada Ahok? Jika tidak, nanti "ke sini, jut; ke sana, jut; akhirnya ke ja pun jut".
.
(NB: Dilarang marah dan ngancam2)
Sumber Rikanson Jutamardi Purba

Tidak ada komentar:
Write komentar