Senin, 09 Januari 2017

Menghadapi Kebingungan Mau Kerja Apa Setelah Lulus Kuliah

Foto: Getty Images
Salah satu masalah klasik mereka yang telah lulus kuliah adalah bingung mau kerja apa. Bahkan tak jarang yang 'asal bekerja' saja. Mengapa bisa begitu? Bagaimana mengatasinya?

Psikolog klinis dewasa dari Personal Growth, Veronica Adesla, M.Psi. Psikolog menuturkan biasanya mereka yang menghadapi kebingungan mau kerja apa setelah lulus kuliah adalah karena kurang informasi terkait jurusan pendidikan yang mereka pilih. Selain itu juga kurang informasi bidang kerja apa yang terkait dengan jurusan yang diambil tersebut.

"Bisa terjadi karena mereka mengambil jurusan itu karena keinginan orang tua, misalnya, padahal passion-nya nggak di situ," kata Veronica di kelas psikologi dalam rangkaian kegiatan Psych yang digagas bunda.id di Gandaria City Mall, Jl Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2/2017).

Lalu bagaimana menghadapi kebingungan ini? Veronica menyarankan untuk membuat perencanaan. Nah, dalam perencanaan itu memuat juga evaluasi terkait apa saja yang didapat atau ditemukan pada saat kuliah, passion-nya apa, karier seperti apa yang diharapkan, juga ingin jadi apa 20 tahun mendatang.

"Pertimbangkan juga apakah dengan pekerjaan yang dibayangkan akan dilakukan bertahun-tahun itu akan menjadi bosan atau tidak. Kalau ternyata butuh pendidikan atau kuliah lagi untuk kerja sesuai passion-nya, menurut saya kenapa tidak," tambah Veronica.

Jika orang tua masih sanggup membiayai kuliah bukan suatu masalah. Tapi bagaimana jika sudah tidak sanggup membiayai? Jangan patah semangat. Hal itu bisa diatasi dengan bekerja dulu sembari mengumpulkan biaya kuliah.

"Hidup itu harus punya tujuan, akan seperti apa kita nantinya, seperti apa hidup kita nantinya. Makanya kita perlu rencanakan dengan baik pekerjaan apa yang cocok dengan kita atau yang diinginkan," tutur Veronica.

Bekerja, baik sebagai karyawan maupun sebagai pemilik usaha, sama-sama butuh perencanaan. Karena dengan itu langkah yang dilakukan akan lebih terukur, sehingga bisa memperkirakan apa saja yang dibutuhkan.
Sumber : http://health.detik.com/read/2017/02/05/075032

Tidak ada komentar:
Write komentar